Home Edukasi Guru Bisa Mengajarkan Sastra Kepada Siswa, Berikut Penjelasan Kemendikbudristek

Guru Bisa Mengajarkan Sastra Kepada Siswa, Berikut Penjelasan Kemendikbudristek

0

Kecintaan generasi bangsa terhadap sastra harus ditanamkan sejak kecil agar memiliki jiwa seni.

Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas literasi karena harus banyak membaca buku sastra.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo menyatakan.

Bahwa semua guru bebas memilih ketika mengajarkan sastra kepada para siswanya.

Hal ini disebabkan penggunaan sastra sifatnya tidak wajib, tetapi hanya sebagai alat bantu.

“Sekali lagi ini bukan kewajiban, karena daftar karya ini adalah karya-karya yang sudah ditelaah dan diberi rambu-rambu.

Serta panduan cara penggunaannya supaya lebih produktif dan aktiv selama beraktivitas.

Ini adalah bahan ajar yang bisa dipakai oleh guru dalam penerapan kurikulum merdeka, jadi bukan tugas tambahan,” Ucap Anindito dalam temu media di Jakarta, Jumat.

Oleh sebab itu demi memudahkan para guru dalam mengajarkan sastra kepada siswa.

Kemendikbudristek bersama para tim kurator akan menerbitkan kembali buku panduan sastra yang sebelumnya telah dicabut karena menuai banyak polemik.

“Buku panduan sastra dibuat supaya guru bisa memilah, kalau ada buku yang tidak cocok dengan nilai-nilai dan kesiapan muridnya.

Jangan dipilih oleh gurunya. Ibarat film kan ada rating dan klasifikasinya, ini yang kita lakukan di buku-buku sastra, karena kalau tidak ada panduan, justru lebih berisiko lagi,” ucapnya.

Ia juga memahami bahwa belum banyak guru yang familiar cara menggunakan karya sastra dalam bahan ajar, sehingga Kemendikbudristek tidak memberi kewajiban apapun.

“Kita juga akan terus melengkapi panduannya dengan contoh-contoh modul ajar, sudah ada tiga yang kita terbitkan contohnya.

Sudah sangat detail memberi aktivitas-aktivitas, misalnya pertama, diskusikan sampulnya dulu, pertanyaan pemantik seperti apa, berapa jam pelajaran untuk aktivitas itu, ini untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mana,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Kemendikbudristek saat ini tengah melakukan pendekatan pelatihan secara digital terkait pengajaran sastra kepada para siswa.

“Kita juga mengembangkan contoh-contoh praktik baik yang bisa dilihat oleh para guru tentang cara menerapkannya, dan guru juga kita dorong untuk berbagi praktik baiknya melalui platform merdeka mengajar. Ini bisa menjadi kredit untuk para guru,” ucap Anindito.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version