Siswa Indonesia memiliki kualitas yang sama dengan Negara maju dari benua Eropa, Amerika dan lain lain.
Hal ini terbukti dengan suksesnya siswa Indonesia dalam berbagai olimpiade internasional yang diselenggarakan oleh lembaga resmi.
Oleh sebab itu besar harapan masyarakat terhadap dunia pendidikan agar mampu melahirkan generasi yang ungul.
Berikut jejak prestasi internasional yang berhasil diraih oleh siswa Indonesia.
siswa Indonesia kembali meraih prestasi membanggakan di ajang bergengsi tingkat internasional.
Tim Indonesia yang terdiri dari lima siswa terbaik Indonesia berhasil menyabet satu medali perak, empat medali perunggu.
Bahkan dua penghargaan Best International Team yang setara medali emas pada ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke-16 .
Lomba tersebut diselenggarakan secara luring pada tanggal 10 s.d. 20 Agustus 2023 di Chorzów, Polandia.
Kelima siswa tersebut adalah Dzaky Rafiansyah dari SMA Semesta yang meraih medali perak dan Best International Team;
Bryan Herdianto dari SMAS Kanisius Jakarta yang meraih medali perunggu dan juga Best International Team.
Kemudian, tiga medali perunggu lainnya diraih oleh Zahran Nizar Fadhlan dari SMAN 1 Padang.
Ferdinand dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta, dan Indra Rhamadan dari SMAN 1 Manggar, Kepulauan Bangka Belitung.
Keberhasilan mereka meraih satu perak, empat perunggu, dan dua Best International Team merupakan kebanggaan bagi Indonesia.
Karena ada siswa dari Kepulauan Bangka Belitung dan Padang yang meraih medali, ini luar biasa sekali dan menjadi suatu pembangkit untuk daerah lainnya,”.
Selama kompetisi di Polandia, tim Indonesia didampingi oleh dua Team Leader yaitu Hakim L. Malasan dan M. Ikbal Arifyanto dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hakim menjelaskan selama sepuluh hari di Polandia, dinamika kompetisi cukup tinggi sehingga selain diperlukan kecerdasan yang tinggi juga kondisi fisik yang harus baik.
“Begitu selesai acara pembukaan, mereka langsung berorientasi menggunakan teleskop yang di Indonesia tidak banyak digunakan.
Lalu dilanjutkan kompetisi-kompetisi lainnya, apalagi zona waktu di Polandia sangat berbeda dengan Indonesia, tapi alhamdulillah siswa bisa beradaptasi dengan perbedaan waktu,” jelas Hakim.
Hakim juga mengatakan negara pesaing tim dari Indonesia cukup berat dan berasal dari berbagai benua.
Enam negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Polandia menjadi pesaing bagi Indonesia karena memiliki tradisi pendidikan astronomi di SMA.
Pada ajang IOAA ke-16 ini, lima siswa Indonesia bersaing dengan 250 peserta yang berasal dari 52 negara.
Selama kompetisi, seluruh peserta menempuh beberapa ronde yaitu Ronde Team Competition, Ronde Teori, Ronde Analisa Data, Ronde Observasi Lapangan, dan Ronde Observasi Planetarium.
Pada Ronde Team Competition, dipilih dua tim terbaik di mana setiap timnya terdiri dari lima peserta yang berasal dari negara berbeda.
Dua penghargaan Best International Team diraih oleh Tim Astrea yaitu Dzaky Rafiansyah dari Indonesia bersama empat peserta lainnya dari Negara Swedia, Pakistan, Armenia, dan Bulgaria.
Satu tim terbaik lainnya diraih oleh Tim Victoria yaitu Bryan Herdianto dari Indonesia bersama empat peserta lainnya dari Negara Yunani, Brazil, China, dan Polandia.
Peserta IOAA merupakan siswa SMA atau sederajat yang telah melalui seleksi berjenjang di negaranya masing masing.
yaitu olimpiade sains nasional tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional, serta telah mengikuti pembinaan serta seleksi pembinaan.
IOAA adalah salah satu ajang kompetisi internasional bidang astronomi yang berdiri sejak tahun 2007 dan dilaksanakan setiap tahun sekali.
IOAA memiliki visi dan misi mempromosikan minat dalam astronomi dan ilmu terkait, khususnya melalui pendidikan untuk generasi muda,
Serta meningkatkan pengembangan kontak internasional dalam mempromosikan astronomi dan astrofisika di sekolah-sekolah.