Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar khususnya di kelas rendah. Membaca sendiri adalah kegiatan yang sulit di laksanakan bila tidak di terapkan pembiasaan sejak usia dini. Sehingga kebiasaan membaca akan terus dibawa sampai dewasa, bila terbentuk pada suatu komunitas maka akan muncul budaya membaca dilingkungan kita.
Salah satu manfaat yang didapat dari membaca buku adalah melatih otak dan meningkatkan IQ. Dari hasil berbagai penelitian memperlihatkan bahwa kebiasaan membaca bacaan bermutu berkontribusi terhadap tingkat kecerdasan seseorang.
Manfaat membaca buku
- Mengurangi stres
Saat kita sedang stress, membaca bisa menjadi obat terbaik pada seseorang. Jika kita membaca buku selama 30 menit, maka kita sama dengan melakukan yoga selama itu juga. Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan peneliti dari University of Sussex, sebuah universitas yang berada di kota Brighton and Hove negara Inggris pada tahun 2009.
Menurut para peneliti, dengan hanya waktu enam menit membaca bisa mengurangi tingkat stres seseorang sebanyak 68 %. Para peneliti juga membuktikan hasil risetnya, bahwa minum secangkir teh, mendengarkan musik, bahkan kita pergi jalan-jalanpun tidak mempunyai tingkat efektifitas mengusir stres seperti saat kita membaca.
2. Memiliki Empati Yang Baik
Setelah Stres berkurang, maka dampak lain yang kita peroleh dari membaca adalah memiliki empati yang baik. Empati adalah kemampuan menempatkan diri sendiri di posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan. Dalam artian dengan kebiasaaan membaca juga melatih serta meningkatkan kemampuan manajemen emosional kita, sehingga mempunyai pengendalian diri yang lebih baik.
3. Meningkatkan kosakata
Pada tahun 1990, peneliti terkemuka Keith Stanovich bersama rekan-rekannya melakukan penelitian untuk menguji manfaat membaca. Para peneliti menemukan bahwa, orang yang membaca secara teratur memiliki lebih dari 50 persen kosakata dan 50 persen lebih banyak pengetahuan dari pada mereka yang tidak suka dalam membaca. Dan hasil dari penelitian itu di uji dengan Author Recognition Test (ART) untuk mengukur keterampilan peserta penelitian.
4. Meningkatkan IQ
Akhirnya dampak utama dari kebiasaan membaca seseorang adalah pada meningkatnya kecerdasan intelegensinya atau IQ. Kecerdasan atau intelegensi diartikan dalam berbagai dimensi oleh para ahli. Donald Stener, seorang Psikolog menyebut intelegensi sebagai suatu kemampuan untuk menerapkan pengetahuanyang sudah ada untuk memecahkan berbagai masalah. Tingkat intelegensi seseorang dapat diukur dengan kecepatan memecahkan masalah-masalah tersebut.
Dengan membaca, membantu seseorang untuk melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang dan menghadapinya sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Selain yang dijelaskan diatas, manfaat membaca di antaranya membantu mengembangkan pemikiran, ide, dan gagasan. Menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan dan wawasan, serta meningkatkan memori dan pemahaman.
Dengan seringnya kita membaca, sangat membantu mengembangkan kemampuan memproses ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin ilmu, juga menerapkan dalam hidup sehari-hari. Menilik hal ini, budaya literasi membaca bukanlah suatu hal mudah untuk dibangun dalam kehidupan seseorang bahkan lingkungan. Karena semua itu butuh kesadaran pribadi dan semangat untuk membawa perubahan sosial.
Literasi membaca bukan berarti sekedar kegiatan membaca biasa, melainkan sebuah kegiatan membaca yang bisa membangun budaya itu sendiri. Kegiatan literasi yang kita kenal selama ini memang merujuk pada kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis. Sehingga, selama ini strategi yang dilakukan guna meningkatkan kemampuan tersebut adalah menumbuhkan minat membaca dan menulis.
Ada dua manfaat yang dihasilkan dari budaya literasi membaca, yaitu membangun minat membaca dan membangun kegiatan membaca itu sendiri. Dengan membaca sama halnya dengan kita menggenggam seisi dunia, karena melalui membaca buku dan jenis bacaan lainnya sesungguhnya telah membuka akses informasi dari seluruh dunia.
Membangun budaya literasi membaca bisa dilakukan melalui banyak hal, contohnya membuat sudut baca dikelas, memperbanyak pojok baca dilingkungan sekolah, serta tak lupa memberdayakan perpustakaan sebagai sarana utama untuk membaca. Di luar lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat di Desa atau Kelurahan bisa memfasilitasi kebutuhan membaca bagi masyarakatnya sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa di tingkat paling bawah negeri ini. Pada akhirnya budaya literasi membaca akan menjadi kunci pembuka bagi literasi-literasi lain sebagai tambahan kemampuan dan pengetahuan anak-anak bangsa demi Generasi Indonesia Emas Tahun 2045.