Masa kecil adalah masa bermain dan masa yang harus di maksimalkan sebagai masa pertumbuhan baik secara fisik maupun psikologis. Untuk melatih fisik dan psikologi kita, para orang tua memberikan kesempatan anak-anaknya untuk bermain guna menggerakkan badan dan berinteraksi sosial dengan kawan bermain untuk perkembangan psikologisnya. Tak lain tak bukan itu semua guna menghasilkan anak yang tumbuh sehat dan cerdas, tentunya dengan didikan dan bimbingan orang tua dan para guru di sekolah.
Banyak anak-anak kita, generasi muda kita yang salah paham akan komunikasi kita sebagai orang dewasa dengan tujuan dan segala harapannya kepada mereka. Sudah semestinya para orang tua dan para pendidik di sekolah, serta para guru ngaji di madrasah atau surau memahaminya dan memberikan pemahaman. Bahwa sesungguhnya mereka para generasi muda adalah harapan para generasi saat ini sebagai penerus kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu sebagai orang dewasa harus masuk ke alam fikiran anak-anak kita serta membangun komunikasi sesuai tahapan perkembangan usia mereka. Dengan begitu penanaman karakter kepada anak-anak, remaja, dan pemuda sebagai generasi penerus akan tercapai.
Di era globalisasi saat ini semakin banyak hambatan, tantangan, dan rintangan yang di hadapi Indonesia yang berdampak pada perkembangan menuju kemajuan bangsa. Guna menghadapi itu semua dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang unggul untuk bertahan dan melawan untuk mempercepat kemajuan negeri. Karena jika tidak maka Indonesia akan tetap berkembang dan sulit mencapai titik kemajuan yang diharapkan.
Karakter pejuang, pantang menyerah, cinta tanah air, dan rela berkorban adalah syarat yang harus dimiliki oleh setiap warga negara dalam pembelaan negara di bidang apapun. Dan generasi muda adalah pembawa tongkat estafet pembangunan berikutnya pembawa harapan dan cita-cita generasi terdahulu dan para pendiri bangsa. Untuk itu para generasi muda harus siap ditempa oleh orang tua, guru di sekolah dan madrasah, serta bisa menerapkan Pancasila dalam kehidupan bernegara.