Pada musim hujan seperti saat ini, banyak kita dengar dan kita lihat banyak berbagai bencana alam. Media cetak dan elektronik kerap kali mengabarkan adanya bencana di Indonesia seperti kebakaran, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Tentunya ada korban dari peristiwa atau musibah tersebut, baik korban jiwa maupun kerugian secara materi.
Akibatnya banyak korban yang harus mengungsi, baik kerumah sanak saudara maupun tenda pengungsian untuk sementara. Di tempat para pengungsi menyelamatkan diri, banyak keterbatasan baik fasilitas maupun kebutuhan makan mereka sendiri. Belum lagi barang-barang pribadi milik pengungsi yang hilang atau bahkan tidak terselamatkan dan hanya baju di badan.
Dari keadaan korban yang demikian, pasti mereka sangat membutuhkan bantuan untuk meringankan beban. Sebagai sesama manusia kita pasti merasa iba akan penderitaan saudara-saudara kita di pengungsian. Berbagai bantuan di tawarkan, dan banyak pihak bersedia menjadi jembatan bantuan kepada yang membutuhkan uluran tangan.
Pada hakekatnya setiap manusia mempunyai hati nurani yang peka terhadap kejadian sosial. Menimbulkan rasa simpati sebagai bentuk rasa saling mengasihi atas musibah yang dialami orang lain. Dan rasa empati yang lebih dalam lagi karena benar memahami dan merasakan penderitaan sesama manusia.
Rela berkorban adalah sikap atau perilaku dengan sadar dan ikhlas mendahulukan, menyerahkan, membantu, bahkan mengorbankan kepentingan pribadi demi mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Sikap ini didasari oleh empati dan simpati yang tinggi seseorang, dan perlu bimbingan dan arahan untuk membentuknya menjadi positif. Terutama pada usia anak-anak penanaman karakter ini sangat penting di latih dan dikembangkan untuk menghindari sifat egois individualis saat dewasa kelak.
Menumbuhkan sikap rela berkorban sejak usia dini contohnya dengan kegiatan sebagai berikut :
- Menjenguk teman sekolah yang sakit
Sikap ini sangat penting untuk melatih rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial. Terutama membentuk jiwa solidaritas sesama teman sejawat sehingga persaudaraan semakin kuat.
- Melaksanakan kerja bhakti
Kegiatan ini mengutamakan kesediaan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah kebersihan lingkungan sekitar. Sangat bermanfaat untuk mengasah sikap peduli lingkungan untuk ketentraman dan kesehatan bersama.
- Bhakti sosial
Anak-anak bisa kita ajak untuk menganalisa penduduk sekitar dengan kondisi ekonomi sangat rendah. Selanjutnya kita ajak bhakti sosial dengan menyisihkan uang saku atau beras untuk membantu meringankan beban saudara sekitar.
- Belajar tidak bermain saat belajar
Generasi penerus bangsa sangat dibutuhkan negara untuk kemajuan pembangunan di bidang apapun. Untuk itu dibutuhkan latihan untuk rela berkorban untuk tidak bermain saat belajar demi keberhasilan pelajar. Maka melatih untuk menolak diajak bermain disaat fokus belajar adalah sikap berjuang sejak dini.
Dari contoh kegiatan diatas diharapkan mental tangguh ikhlas bhakti pertiwi dapat tumbuh pada generasi muda saat ini. Diharapkan menjadi bibit lahirnya sikap rela berkorban anak-anak bangsa yang siap membela tanah airnya.